Silsilah Pedigree Kelinci
A. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menganalisis silsilah keluarga pada kelinci untuk pola dominan autosomal, menganalisis silsilah keluarga Kelinci untuk pola resesif autosomal, serta membandingkan ciri pola pewarisan antara dominan autosomal dan resesif autosomal melalui silsilah keluarga kelinci.
B. Dasar Teori
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam suatu keluarga kelinci dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perluh sekali dibuat suatu diagram silsilah (Pedigree chart), dari keluarga kelinci itu. Silsilah merupakan alat yang paling banyak digunakan bagi penelitian dan gambaran pewarisan sifat-sifat kelinci dan standar simbol-simbol tertentu telah disusun oleh para ahli dalam publikasinya. Untuk sebagian besar, kita akan menggunkaan silsilah mengenai penyakit yang diturun temurunkan dari pada sifat-sifat normal, tiada karena didapatkan lebih banyak dokumen mengenai silsilah penyakit dan kondisi abnormal. Pentingnya peta silsilah tidak terbatas pada penentuan sifat genetis suatu kondisi. Bila timbul kondisi yang tidak biasa dalam keluarga, khususnya jika kondisi itu merugikan individual, pertanyaan pertama adalah apakah kondisi itu diturunkan atau tidak.
Suatu silsilah adalah pendataan sistematis (baik berupa kata-kata atau simbol) mengenai nenek moyang individu tertentu, atau bias juga merupakan pohon keluarga untuk sejumlah besar individu. Bisanya betina dinyatakan dengan bulatan dan laki-laki dengan persegi empat. Perkawinan ditunjukkan dengan garis-garis horisontal antara dua individu. Keturunan dari suatu perkawinan dihubungkan oleh garis vertical pada garis perkawinan. Tiap generasi ditempatkan pada suatu baris terpisah yang diberi label angka romawi.
Pedigree atau dapat diterjemahkan sebagai 'Silsilah', adalah catatan/ rekaman dalam bentuk diagram yang menunjukkan asal usul keturunan suatu hasil pembiakan Dalam bidang genetika, diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik, sifat bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis keturunan. Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk menyatakan laki-laki, perempuan, perkawinan dan keturunan. Perkawinan dinyatakan dengan garis penghubung horizontal antara laki-laki dan perempuan, sedangkan keturunan diletakkan pada baris berikutnya dengan susunan berurutan dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan dihubungkan vertikal ke garis perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang dipelajari dinyatakan dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter ditunjukkan dengan simbol terbuka.
C. Metode Praktikum
Adapun metode praktikum pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah data keluarga masing-masing praktikan untuk sifat telinga menggantung dan data keluarga masing-masing praktikan untuk sifat lidah melipat, Bulu dan warna, Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah mistar dan kertas.
2. Cara kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu:
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam praktikum.
- Menyusun data masing-masing ke dalam bentuk silsilah keluarga.
- Mengumpulkan silsilah-silsilah keluargan antara anggota kelompok.
- Mengelompokkan silsilah keluarga untuk sifat dominan autosomal dan silsilah keluarga untuk sifat resesif autosomal.
- Mengamati dan menganalisis pewarisan untuk sifat dominan autosomal pada kelompok silsilah dominan autosomal.
- Mengamati dan menganalisa pewarisan untuk sifat resesif autosomal pada kelompok silsilah resesif autosomal.
- Membandingkan dan menganalisa antara silsilah dominan autosomal dan silsilah resesif autosomal.
Silahkan kontak WA kami 085291001222